Perjuangan itu Belum Berakhir!
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Halo berjumpa
lagi dengan pemilik akun blog ini yang masih labil sama blognya. Aku ingin
berbagi sedikit cerita yang semoga memberi semangat kepada adikku yang kini
tengah berjuang menuju mimpinya. Atau kepada siapa saja yang mungkin sampai
saat ini sedang sama-sama berjuang ingin menimba ilmu di perguruan tinggi.
Bersabarlah dan tersenyumlah. Mungkin saat ini kau sudah lelah melihat pengumuman
bertuliskan “Maaf Anda Gagal, Maaf Anda Tidak Lolos” Tapi ingatlah Allah sudah
menyiapkan sebaik-baik rencana yang melebihi baiknya rencanamu. Begitu pula
diriku yang dulu, Dila yang tidak berhenti-hentinya berharap sama Allah. Ya
Allah, teman-temanku yang lain sudah banyak yang diterima. Kini mereka di rumah
sedang menyiapkan persiapan ospek sebagai serangkaian masa penerimaan mahasiswa
baru. Sedangkan aku, aku masih sibuk ujian sana sini, yang dimana ujiannya
harus berada di kampus itu berada. Mungkin dulu aku pernah menangis di jalan,
berharap usahaku ini akan membuahkan hasil. Kini, aku menikmati usahaku waktu itu. Tunggu saja.
Apapun jurusanmu
nanti, dimana pun kampusmu nanti. Kau harus tetap bersyukur. Jangan pernah iri
dengan teman-temanmu yang mungkin mereka dulu pernah dibawahmu sekarang berada
di kampus yang lebih bergengsi darimu. Ingat, Allah sudah persiapkan rencana yang
berbeda untuk masing-masing hamba-Nya. Takkan ada yang sama. Itulah kuasa
Allah.
Keinginanku dulu
ingin menjadi guru. Sama seperti ayah dan ibu. Ya, aku sudah diterima di prodi
pendidikan di kampus swasta di Malang, prodi yang aku inginkan sudah ditangan.
Betapa sangat gembiranya aku ketika itu, walau cuma diterima di PTS. Dikemudian hari, aku juga diterima di salah
satu PTN di Semarang dengan pilihan ke-2 bukan prodi pendidikan, yahh ko
dipilihan kedua batinku. Pergulatan batinku pun dimulai. Ketika aku yang beberapa
waktu lalu berharap untuk segera mendapatkan kampus, Allah langsung mengujiku lagi
dengan 2 pilihan. Dan aku merasa sangat sulit memilihnya. Hatiku pun masih dipenuhi
keraguan. Dan dulu pilihan pertamaku aku bakal ambil yang di Malang, tetapi
apa, pilihan itu berubah hanya karena aku terlantar di Malang. Hari itu juga ketika
aku kembali lagi untuk tes wawancara di Malang, aku memutuskan untuk di Semarang
saja. Simple bukan?
Sampai pada
tanggal 13 Agustus 2016, dua hari menjelang ospek hari pertama masuk perguruan
tinggi aku belum juga mencari kos2an. Ya karena mepet sekali. Hingga pada
akhirnya, rencana mencari kos2an pun tidak jadi, berganti dengan menata hati
untuk bersiap mondok. Iya mondok. Aku tak pernah berpikir untuk mondok ketika
akan kuliah dulu. Hanya saja aku pernah punya keinginan ketika masih di kelas 2
SMA. (sudah pernah aku ceritakan di blogku). Kalo dipikir2, kalau aku mondok
nanti gimana aku belajar, nggak punya waktu untuk belajar. Tapi ternyata semua
itu salah, malah kalau di pondok belajar pun menjadi mudah, tidak bisa
materinya minta ajarin mbak2 pondok senior, tidak usah khawatir karena segala bantuan
datangnya dari Allah. Nggak hanya di sekolah, aku pernah ngajarin temenku
belajar, di pondok pula aku membantu teman-temanku belajar. Begitu pun
sebaliknya. Kalau aku nggak bisa, minta temanku untuk ngajarin, karena kita
senasib sehingga kita ada timbal balik untuk sama-sama belajar.
Entahlah adaptasiku
di pondok begitu mudah. Padahal dulu aku belum pernah mondok atau tinggal di
asrama. Nggak pernah tinggal dengan orang banyak. Sedikit kaget karena sekamar
itu ada 22 loker baju yang berarti ada 22 orang yang sampai sekarang sudah
berganti-ganti orangnya. Ada yang udah
boyong, ada yang pindah kamar. Kapan2 aku ceritakan para penghuni kamarku.
Kamar yang ukurannya nggak seberapa sih, bayangkan saja kalau semua pemilik
loker sudah di kamar semua, kamar serasa tenda pengungsian. Begitulah ibuku
mengibaratkan. Tapi aku sangat bersyukur mondok termasuk hadiah dari Allah malah
tak pernah ku perjuangkan tapi Allah memberikannya begitu mudah.
Jadi intinya, segala
kesulitanmu saat ini pasti ada hikmah di kemudian hari. Jangan bersedih ketika
apa yang kamu inginkan itu tidak bisa kamu capai saat ini, bisa jadi Allah
punya rencana lain yang telah dipersiapkan untukmu dan itu demi kebaikanmu
juga. HANYA ALLAH YANG TAHU TENTANG HIDUPMU DAN KEBAIKAN UNTUK DIRIMU. Laa
Tahzan innallahu ma’ana :)
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Komentar
Posting Komentar